Jumat, 13 September 2013

KARIR - LOWONGAN PEKERJAAN

DIBUTUHKAN SEGERA
Pusat Terapi dan Edukasi Anak Berkebutuhan Khusus TOOTIE KIDZ CENTER yang sedang berkembang dan dalam rangka pembukaan cabang baru di wilayah Pamulang Tangerang Selatan, membutuhkan beberapa tenaga kerja muda, terampil, dinamis, profesional dan cinta pada dunia anak. Untuk mengisi jabatan sebagai :
1. Terapi Okupasi (2 orang)
    Kualifikasi :
  • Pria/Wanita
  • Pendidikan : D3 Okupasi Terapi
  • Menguasai Komputer (Ms.Office Word, Excel dan Power Point)
  • Komunikatif, mampu mengkomunikasikan dengan baik hasil pekerjaan pada stakeholders
  • Motivasi kerja tinggi
  • Pengalaman kerja (lebih diutamakan)
  • Penempatan : Kelapa Dua Tangerang dan Pamulang Tangerang Selatan
2. Fisioterapi (1 orang)
    Kualifikasi :
  • Pria/Wanita
  • Pendidikan : D3/S1 Fisioterapi
  • Menguasai Komputer (Ms.Office Word, Excel dan Power Point)
  • Komunikatif, mampu mengkomunikasikan dengan baik hasil pekerjaan pada stakeholders
  • Motivasi kerja tinggi
  • Pengalaman kerja (lebih diutamakan)
  • Penempatan : Kelapa Dua Tangerang
3. Tenaga Administrasi (1 orang)
    Kualifikasi :
  • Wanita
  • Usia 18 s/d 25 tahun (single)
  • Pendidikan minimum SMA/K - Diploma
  • Penampilan dan kepribadian baik
  • Terbiasa mengoperasikan komputer (Ms Office)
  • Pengalaman min 1 tahun dibidangnya
  • Mampu membuat laporan sederhana
  • Memiliki komunikasi yang baik
  • Supel,cekatan dan teliti
  • Motivasi kerja tinggi
  • Penempatan : Pamulang Tangerang Selatan
Peminat yang serius, kirim surat lamaran lengkap CV, Pasphoto terbaru, dan fotocopy ijasah ke :

TOOTIE KIDZ CENTER
Jl DAYUNG RAYA NO.28, Kelapa Dua - Tangerang - Contact Person Ibu Widya Susilowati : 081387301455 (021)-54213906 (021)-51273851
Atau via email : roobin41@ymail.com

TIPS FOR PARENT

Cepat Tangani Anak Berkebutuhan Khusus


Menurut dr. Setyo Handryastuti, Sp.A(K), staf Divisi Neurologi Anak - FKUI/RSCM dan dokter di Klinik Anakku, “Begitu mencurigai anak berbeda dengan anak lain, sebaiknya orang tua langsung ke dokter anak. Biasanya, dokter akan melakukan screening untuk menentukan apakah anak normal atau tidak.

Perkembangan anak, terutama otaknya, akan berlangsung sampai ia berusia 5 tahun. Dan perkembangan otak terdiri atas motorik kasar, motorik halus, bicara bahasa, interaksi, dan kecerdasan. Kalau tidak normal, ini bisa berarti terlambat semua atau hanya beberapa domain yang terlambat.”

Sebetulnya, sebelum usia 5 tahun, ada gangguan yang bisa langsung diberi diagnosis karena cirinya jelas. Misalnya, anak Down Syndrome. Namun, ada juga yang tidak bisa atau belum bisa diberi diagnosis apapun. Misalnya, ADHD. Namanya juga balita. Ada yang aktifnya biasa saja, tidak aktif, dan aktifnya memang super (hiperaktif).

Pada usia ini, anak masih dalam masa eksplorasi dengan lingkungannya. Semua ingin dibuka, dituang, dipanjat, dilompati, dll. Jika anak sudah di usia sekolah, barulah bisa yakin kalau ia ADHD. Di usia ini, seharusnya ia sudah bisa duduk manis dan tidak mengganggu interaksi sosial dan lingkungannya. 

Prof. Frieda menambahkan, “Selain dokter anak, yang boleh menegakkan diagnosis adalah psikolog. Nah, diagnosis ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur assessment yang bertanggung jawab. Misalnya, DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV). Di sini, bisa dilihat apakah anak memenuhi kriteria dan kategori, seperti autisme, ADHD, ODD (Oppositional Defiant Disorder), dll.” 

Dalam penanganan anak berkebutuhan khusus ini, idealnya memang pendekatan dilakukan secara integrasi, kata Prof. Frieda lagi. Mungkin kita bisa mencontoh negara tetangga yang membuat semacam assessment center di mana terdapat dokter, psikolog, neurolog, dan terapis (okupasi, wicara, dll). Dengan begitu, anak akan mendapat yang tepat sejak dini, bahkan dari lahir.  (Sumber:Parenting)