Selasa, 16 September 2014

Life Story

Hee Ah Lee ~ Kisah Pianis Berjari Empat Yang Inspiratif

Hee Ah Lee Hee Ah Lee ~ Kisah Pianis Berjari Empat Yang Inspiratif

Saat melihat foto di atas, mungkin sebagian dari kita sudah ada yang mengetahui
siapa sosok gadis di foto itu, atau mungkin sebagian dari kita belum mengetahuinya.
Bagi yang belum mengetahuinya, silahkan membaca artikel ini sampai selesai karena
dengan membaca kisah ini kita bisa mendapatkan inspirasi dan bisa lebih
mensyukuri atas kesempurnaan fisik yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Sosok gadis mungil yang luar biasa ini bernama Hee Ah Lee, seorang gadis korea
yang lahir pada 9 Juli 1985, di Pusan Korea Selatan. Setiap ibu pasti menginginkan
naknya lahir dalam kondisi normal, baik kesempurnaan fisik maupun mental.
Namun Tuhan berkata lain, Hee Ah Lee terlahir dengan 4 jari, 2 di tangan kanan
dan 2 di tangan kiri. Selain itu, dia juga terlahir dengan kaki yang cacat,
hanya sampai lutut. Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah selain terlahir
dengan kondisi fisik yang cacat, Hee Ah Lee juga memiliki keterbelakangan mental.
Bukan sampai disini saja cobaan yang dihadapi Hee Ah Lee dan ibunya,
karena kondisinya itu dia pun dijauhi oleh keluarga besarnya. Keluarga besar
 yang seharusnya memberikan dukungan penuh akan kehidupan Hee Ah Lee
dan ibunya justru menjauhi mereka. Sedih memang rasanya
diperlakukan seperti itu, ibarat pepatah mengatakan sudah jatuh
tertimpa tangga pula. Bila sebagian orang menyerah dengan keadaan,
tidak begitu dengan ibu Hee Ah Le. Sang ibu tercinta merawat Hee Ah Lee
dengan penuh kasih sayang dan memberinya motivasi untuk terus maju
dan berkembang.

Artikel

Anak autis juga bisa belajar


1. Terapi apa yang paling cocok bagi anak autis?Saat si kecil terdiagnosa mempunyai bakat khusus berupa autisme, rasa kaget pasti ada di pikiran Anda. begitu juga dengan kehidupannya nanti. Bagaimana caranya belajar? Bagaimana nanti dengan perkembangannya? Apa yang sesungguhnya dibutuhkananak autis? Semoga yang di bawah ini dapat membantu menjawab berbagai pertanyaan Anda.
Untuk menentukan terapi yang paling cocok bagi anak autis pada awalnya perlu dilakukan asesmen atau pemeriksaan menyeluruh terhadap anak itu sendiri. Asesmen itu bertujuan untuk mengetahui derajat keparahan, tingkat kemampuan yang dimilikinya saat itu, dan mencari tahu apakah terdapat hambatan atau gangguan lain yang menyertai. Biasanya terapi yang diberikan adalah terapi untuk mengembangkan ketrampilan-keterampilan dasar seperti, ketrampilan berkomunikasi, dalam hal ini keterampilan menggunakan bahasa ekspresif (mengemukakan isi pikiran atau pendapat) dan bahasa reseptif (menyerap dan memahami bahasa). Selain itu, terapi yang diberikan juga membantu anak autis untuk mengembangkan ketrampilan bantu diri atau self-help, ketrampilan berperilaku yang pantas di depan umum, dan lain-lain. Dengan kata lain, terapi untuk anak autis bersifat multiterapi

2. Apa kendala paling sulit pada saat terapi anak autis?
Kendala pada terapi anak autis tergantung pada kemampuan unik yang ia miliki, adaanak autis yang dapat berkomunikasi, ada yang sama sekali tidak. Namun sebagian besar anak autis memiliki keterbatasan atau hambatan dalam berkomunikasi sehingga ini menjadi kendala besar saat terapi. Anak belum dapat mengikuti instruksi guru dengan baik. Bahkan anak kadang tantrum saat diminta mengerjakan tugas yang diberikan. Terkadang anak autis suka berbicara, mengoceh, atau tertawa sendiri pada waktu belajar.

3. Bagaimana sikap anak autis saat menjalani terapi?
Biasanya anak autis memiliki hambatan atau keterbatasan dalam berkomunikasi. Hal tersebut terlihat dari perilaku mereka yang cenderung tidak melihat wajah orang lain bila diajak berinteraksi, sebagian besar kurang memiliki minat terhadap lingkungan sekitar, dan sebagian cenderung tertarik terhadap benda dibandingkan orang.

4. Apa perubahan yang diharapkan setelah terapi?
Pada akhirnya, anak autis diharapkan dapat memiliki berkomunikasi, yang tadinya cenderung bersifat satu arah menjadi dua arah. Dalam artian ada respon timbal balik saat berkomunikasi atau bahasa awamnya “nyambung”. Kemudian perubahan lain yang juga diharapkan adalah memiliki ketrampilan bantu diri, kemandirian, serta menyatu dan berfungsi dengan baik di lingkungan sekitarnya. Hasil yang menggembirakan tentu sangat diharapkan orang tua anak penderita autis. Ini terlihat bila anak tersebut sudah dapat mengendalikan perilakunya sehingga tampak berperilaku normal, berkomunikasi dan berbicara normal, serta mempunyai wawasan akademik yang cukup sesuai anak seusianya.

5. Seberapa cepat perubahan akan terlihat?
Perubahan atau kemajuan yang terjadi tentunya bersifat individual. Hal tersebut tergantung pada hasil asesmen, gaya belajar anak autis, dan intensitas dari terapi atau pendidikan yang diberikan serta kerjasama antara orangtua, pengasuh anak dengan para pendidik, terapis atau ahli kesehatan

6. Bagaimana mengenai pendidikan anak autis?
Perlu diketahui bahwa setiap anak autis memiliki kemampuan serta hambatan yang berbeda-beda. Ada anak autis yang mampu berbaur dengan anak-anak ’normal’ lainnya di dalam kelas reguler dan menghabiskan hanya sedikit waktu berada dalam kelas khusus namun ada pula anak autis yang disarankan untuk selalu berada dalam kelas khusus yang terstruktur untuk dirinya. Anak-anak yang dapat belajar dalam kelas reguler tersebut biasanya mereka memiliki kemampuan berkomunikasi, kognitif dan bantu diri yang memadai. Sedangkan yang masih membutuhkan kelas khusus biasanya anak autis dimasukkan dalam kelas terpadu, yaitu kelas perkenalan dan persiapan bagi anak autis untuk dapat masuk ke sekolah umum biasa dengan kurikulum umum namun tetap dalam tata belajar anak autis, yaitu kelas kecil dengan jumlah guru besar, dengan alat visual/gambar/kartu, instruksi yang jelas, padat dan konsisten, dsb).

7. Bagaimana metode belajar yang tepat bagi anak autis?
Metode belajar yang tepat bagi anak autis disesuaikan dengan usia anak serta, kemampuan serta hambatan yang dimiliki anak saat belajar, dan gaya belajar ataulearning style masing-masing anak autis. Metode yang digunakan biasanya bersifat kombinasi beberapa metode. Banyak, walaupun tidak semuanya, anak autis yang berespon sangat baik terhadap stimulus visual sehingga metode belajar yang banyak menggunakan stimulus visual diutamakan bagi mereka. Pembelajaran yang menggunakan alat bantu sebagai media pengajarannya menjadi pilihan. Alat bantu dapat berupa gambar, poster-poster, bola, mainan balok, dll. Pada bulan-bulan pertama ini sebaiknya anak autis didampingi oleh seorang terapis yang berfungsi sebagai guru pembimbing khusus.

8. Pengajar seperti apa yang dibutuhkan bagi anak autis?
Pengajar yang dibutuhkan bagi anak autis adalah orang-orang yang selain memilii kompetensi yang memadai untuk berhadapan dengan anak autis tentunya juga harus memiliki minat atau ketertarikan untuk terlibat dalam kehidupan anak autis, memiliki tingkat kesabaran yang tinggi, dan kecenderungan untuk selalu belajar sesuatu yang baru karena bidang autisma ini adalah bidang baru yang selalu berkembang.

9. Suasana belajar seperti apa yang dibutuhkan anak autis?
Tergantung dengan kemampuan dan gaya belajar masing-masing anak autis. Adaanak autis yang mencapai hasil yang lebih baik bila dibaurkan dengan anak-anak lain, baik itu anak ’normal’ maupun anak-anak dengan kebutuhan khusus lainnya. Ada anakautis yang lebih baik bila ditempatkan pada suasana belajar yang tenang, tidak banyak gangguan atau stimulus suara, warna, atau hal-hal lain yang berpotensi mengalihkan perhatian.

10. Apa saja yang diajarkan dalam pendidikan anak autis?
Komunikasi (bahasa ekspresif dan reseptif), ketrampilan bantu diri, ketrampilan berperilaku di depan umum, setelah itu dapat diajarkan hal lain yang disesuaikan dengan usia dan kematangan anak serta tingkat inteligensi,.

11. Sampai umur berapa tahun anak autis mendapat pendidikan khusus?
Semua itu sekali lagi tergantung pada kemampuan anak, gaya belajar anak, serta sejauh mana kerjasama antara orangtua atau pengasuh dengan pendidik atau terapis.

12. Umur berapa anak sudah dapat dilepas masuk ke sekolah umum?
Lagi-lagi hal ini tergantung pada kemampuan anak.

13. Berapa besar kemungkinan anak autis berbaur dengan murid lain di sekolahbiasa?
Kemungkinan selalu ada. Akan tetapi semua itu tergantung pada kemampuan anakautis tersebut dan apakah sistem pendidikan atau fasilitas di sekolah ’biasa’ itu mendukung berbaurnya anak autis dengan murid-murid lain dalam kelar reguler

Tips For Parent


Edukasi Seks Cegah Anak Alami Kekerasan Seksual


”Sejak anak mulai menyadari adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan—yaitu pada umur 2-3 tahun, orang tua sudah mulai bisa memberikan pendidikan seks, yang materinya disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman anak,” kata psikolog  Roslina Verauli M.Psi

Sejak anak masih kecil, menurut Vera, hal utama yang perlu diajari adalah bahwa alat kelaminnya adalah ’barang berharga’ kepunyaannya yang perlu dijaga. Anak perlu diberi pemahaman bahwa alat kelaminnya harus ditutupi dan tidak boleh dipegang oleh siapa pun, kecuali oleh orangtua atau pengasuhnya. Itu pun hanya ketika mandi atau membersihkan diri sehabis buang air, tidak bisa dilakukan kapan saja. 

Menginjak usia praremaja, anak akan mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis dan merasakan fantasi seksual. Pada saat ini, orang tua sudah perlu memberikan bekal pendidikan seks yang lebih lanjut. ”Tak perlu menunggu sampai anak bertanya tentang ini-itu. Ketika anak memasuki usia praremaja, orang tua sudah mulai bisa menjelaskan tentang seks sebagai cara orang dewasa mengungkapkan kasih sayang. Jelaskan secara santai, misalnya ketika Anda dan anak sedang menonton film yang ada adegan ciumannya,” kata Vera.

Terhadap putranya, Franklin (1), Vera berusaha menanamkan kesadaran untuk mengharga diri sendiri sejak kecil. Dengan begitu, diharapkan putranya itu bisa secara asertif menjaga diri sendiri ketika tumbuh besar nanti. Caranya? ”Saya dan suami tak pernah mengajak Franklin bercanda dengan menjadikan dirinya sebagai objektertawaan. Misalnya, kami tak pernah bercanda dengan memelorotkan celananya, mendorongnya, atau melakukan hal-hal lain yang merendahkan harga dirinya,” kata Vera. 

Satu hal lagi yang tak kalah penting, orang tua harus berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anaknya. ”Posisikan diri kita sebagai sahabat yang bisa diajak bicara tentang apa saja oleh anak-anak. Ini penting supaya anak-anak terbiasa bercerita tentang hal-hal yang dialaminya setiap hari dan tidak menyimpan rahasia dari orangtuanya,” ujar Vera

Selasa, 13 Mei 2014

TIPS MEMPERSIAPKAN SEKOLAH BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

TIPS FOR PARENT
 
Dalam merawat anak memang sangat istimewa, tidak saja menjaga kesehatan anak akan tetapi bagaimana cara membentuk pribadi anak menjadi lebih baik. Selain membutuhkan kesabaran, anda juga dituntut untuk tekun dan pandai membimbing anak anda. Tantangan tersendiri bagi anda yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Hal ini jelas akan membedakan cara mempersiapkan masa depannya dengan anak lainnya. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak lainnya, faktor yang membedakannya secara fisik dan psikis, yaitu ketidakmampuan mental, emosi yang dimiliki anak.
Adapun yang termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus antara lain tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunalaras, kesulitan dalam belajar, gangguan perilaku dan juga anak berbakat. Membimbing anak yang berkebutuhan khusus memerlukan kesabaran dan kerja sama antara orang tua, guru dan juga lingkungan sekitar. Perhatian dan kasih sayang ekstra pada saat membimbing anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan, begitupula saat anda akan memutuskan untuk memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, sebaiknya anda memperhatikan beberapa persiapan yang dapat anda lakukan.

Berikut adalah tips mempersiapkan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus :

1.    Pertimbangkan jarak dan lokasi sekolah
Satu hal yang harus anda perhatikan dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus adalah mempertimbangkan jarak dan lokasi sekolah. Lokasi yang terlalu jauh dari rumah akan membuat anak anda merasakan kelelahan ketika akan mulai belajar sehingga pada beberapa anak yang berkebutuhan khusus, seperti autis akan mengalami kelelahan dan stres yang meningkatkan resiko tantrum dan gangguan perilaku pada anak.

2.    Kenali fasilatas sekolah
Sebagai orang tua sebaiknya cermat dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, termasuk fasilitas yang disediakan dalam sekolah untuk proses belajar mengajar. Satu hal lainnya adalah memenuhi gerak anak, hal ini penting dikarenakan aktivitas anak berkebutuhan khusus memerlukan ruangan yang bebas sesuai dengan karakter yang dibutuhkan anak.

3.    Perhatikan program pembelajaran
Program pembelajaran salah satu hal penting dalam memenuhi tujuan anak berkebutuhan khusus memasuki jenjang sekolah, hal ini berhubungan dengan kemampuan belajar anak berkebutuhan khusus yang memiliki kecepatan berbeda dengan yang lainnya. Anda dapat menanyakan langsung pada pihak sekolah, apa yang menjadi salah satu keunggulan sekolah dalam memenuhi kebutuhan anak anda.

4.    Team profesional akan membantu menangani anak anda
Pada dasarnya penanganan dan perkembangan anak yang memiliki kebutuhan khusus harus mempertimbangkan pula team profesional yang ahli di bidang masing-masing. Salah satunya adalah dokter anak, psikolog dan beberapa lainnya. Pihak sekolah sangat berperan dalam kerjasama dengan semua pihak termasuk orang tua dalam mendapatkan stimulasi dan pelayanan yang terintegrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Dengan demikian bagi anda yang memiliki anak berkebutuhan khusus sebaiknya memberikan perhatian. Perhatian dari orang tua akan membantu dalam mengurangi pengaruh buruk yang akan terjadi pada anak berkebutuhan khusus. Selain itu anda dapat melakukan beberapa cara untuk meringankan kondisi anak berkebutuhan khusus, salah satunya dengan terapi yang biasanya disediakan di sekolah sekolah khusus anak berkebutuhan khusus, diantaranya adalah dengan mengikuti program terapi perilaku, terapi okupasi, terapi intelegrasi sensory atau terapi wicara disesuaikan dengan kebutuhan anak anak. Berikan pula stimulasi pada anak anda agar mampu berkembang dengan baik menyesuaikan dengan lingkungannya.

DI TEMPAT KAMI MENYEDIAKAN KONSULTASI MASALAH TERSEBUT DAN MEMBUKA KELAS PERSIAPAN (PREPARATION CLASS) BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS....

Jumat, 02 Mei 2014

GRAND OPENING

TELAH DI BUKA 
TOOTIE KIDZ CENTER
Pusat Terapi - Edukasi Anak Berkebutuhan Khusus &
 Day Care (Tempat Penitipan Anak Balita)
CABANG PAMULANG

Mulai : 2 Mei 2014


Melayani :
  1. Terapi : Autisme, Delay Speach, Down Syndrom, Hyperactive, ADD, Tes Kecerdasan (Multiple Intellegence Research), Kesulitan Belajar, Remedial learning, Konsultasi psikologi anak, Tes Sidik Jari,
  2. Day Care : Tempat penitipan anak sekaligus bermain dan belajar, sebagai sarana aman dan nyaman bagi pertumbuhan anak.
Tim Kami : Okupasi terapi, terapi wicara, fisoterapi, psikolog, pedagog dan perawat.

Alamat : Klinik Siliwang, Jl. Siliwangi Pamulang Permai, Call : 081387301455

UNTUK MEMBERIKAN KENYAMANAN, KEAMANAN DAN PELAYANAN YANG 

TERBAIK, JANGAN SALAH PILIH TEMPAT  TERAPI DAN EDUKASI UNTUK BUAH HATI ANDA.....

SEGERA KUNJUNG DAN DAFTAR PUTRA-PUTRA ANDA DI TOOTIE KIDZ CENTER !























Rabu, 12 Maret 2014

INFO ALAT TERAPI

Alat Terapi Trampoline



Trampolin adalah perangkat yang terdiri dari sepotong kencang, kain yang kuat membentang di atas kerangka baja menggunakan mata digulung banyak. Orang memantul pada trampolin untuk tujuan rekreasi dan kompetitif.
Ada berbagai teori mengenai asal trampolin. Salah satunya adalah bahwa itu adalah permainan yang dimainkan oleh Eskimo dimana, mereka akan melemparkan seseorang dalam udara di kulit walrus kencang. Lain adalah bahwa hal itu berasal dari Inggris sebagai sebuah permainan di mana seseorang akan dilemparkan ke udara pada selimut tegang. Komedian di abad duapuluh digunakan tempat tidur memantul untuk membuat penonton tertawa mereka. Sejujurnya, Trampolin ditemukan oleh beberapa pesenam yang memulai sebuah perusahaan menjual Trampolin dan menyebut diri mereka trampolin & gelas. Trampolin dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk berolahraga dengan aksesori yang tepat untuk keselamatan seperti pad trampolin.
Manfaat dan Kegunaan
Produk ini diciptakan untuk Anda yang ingin membentuk badan Anda menjadi lebih proporsional tetapi tidak mempunyai waktu untuk pergi ke gym. Melalui Trampoline kini Anda dapat mengurangi tingkat obesitas yang terdapat pada diri Anda, juga dapat membantu dalam membangun stamina, menguatkan sistem kardiovaskular dan lain sebaginya. Bagi anak-anak pun berbagai macam manfaat yang didapatkan, seperti dapat meningkatkan kelincahan, keterampilan, membangun kepadatan tulang anak Anda. Karena Trampoline tersebut tidak terdapat patokan umur untuk dapat melakukan kegiatan meloncat di alat tersebut, maka alat olahraga tersebut aman untuk dilakukan bersama keluarga maupun rekan Anda.

Alat olahraga ini sangat cocok untuk media terapi bagi anak berkebutuhan khusus terutama utuk mendorong perkembangan motorik dan peningkatan rasa percaya diri pada anak, apalagi pada anak yang pernah mengalami trauma lompatan.
Tersedia berbagai ukuran dan diameter. Alat ini dapat tersedia dan dapat di pesan di: TOOTIE KIDZ CENTER (SMS/INBOX (081387301455/08128974284).


Kamis, 13 Februari 2014

Mainan Edukatif

TOOTIE KIDZ CENTER MENYEDIAKAN DAN MENJUAL MAINAN EDUKATIF DAN ALAT TERAPI ANAK KEBUTUHAN KHUSUS

ORDER : SMS/INBOX (081387301455/08128974284)


Aturan order :
1. Harga barang belum termasuk ongkos kirim, ongkos kirim ditanggung pembeli.
2. Jika berminat dan ingin memesan langsung inbox atau sms ke 081387301455/08128974284beserta nama dan alamat tujuan. Kami akan me- reply dengan rincian dan total biaya serta no rekening untuk pembayaran.
3. Jika anda telah melakukan transfer mohon segera konfirmasi via sms sehingga barang bisa segera kami kirim.

PENGIRIMAN:
TIKI & JNE

Aneka puzle murah meriah, berbahan dasar kayu dengan cat non toxic. untuk melatih motorik halus, belajar memecahkan masalah dan mengasah daya konsentrasi si kecil



Meja dan Kursi Terapi/belajar



Mainan edukatif, puzzle



Bola Gym


Artikel Tootie

TERAPI RENANG UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

TIDAK mudah mengajarkan sesuatu pada anak-anak yang memiliki kelainan mental atau autis. Seperti renang misalnya. Karena olahraga iniakan memberi stimulus otak yang bagus.

Bukan hanya anak normal yang bisa mendapatkan kesenangan. Seperti bermain dan berenang. Anak autis pun bisa melakukannya. Dengan ketelatenan orang tua, anak bisa berkembang dengan baik, termasuk bisa berenang di kolam renang umum atau water boom.

Banyak alasan yang baik untuk membawa anak-anak berenang sedini mungkin. Makin muda mereka makin mudah untuk belajar berenang. Berenang merupakan olahraga all round yang baik sekali. Membantu mengembangkan pengendalian pernapasan dan dapat sangat menyantaikan.

Berenang merupakan sesuatu kegiatan yang dapat bersama-sama dinikmati oleh keluarga dan sering merupakan cara yang baik untuk mempertemukan anak dengan orang tua.

Umumnya anak kecil berhasil paling baik jika diperkenalkan ke air oleh ibu atau bapaknya. Jika kita sendiri merasa cemas terhadap air, cobalah pergi bersama seorang dewasa yang lebih percaya diri.

Pergilah ke kolam renang anak-anak yang dangkal. Sasaran umumnya adalah membuat anak menikmati berada di dalam air dan bergerak bebas mundur, maju, dan ke samping, tengadah, telungkup, kalau mungkin dengan pelampung.

Jagalah agar tiap kegiatan berjalan singkat. Anak akan belajar lebih banyak dalam kunjungan singkat tetapi sering daripada kunjungan yang lama tetapi hanya kadang-kadang. Hal yang perlu dilakukan untuk mengembangkan percaya diri terhadap air pada anak-anak dengan keterbelakangan mental ini adalah, pada kunjungan pertama, ajaklah anak untuk berjalan-jalan tanpa benar-benar berenang.

"Ini akan memberinya peluang untuk anak agar menyaksikan apa yang akan terjadi dan membiasakan diri dengan suasana, kebisingan dan tempat yang baru. Itu akan membuat anak-anak merasanya punya kesempatan untuk beradaptasi." kata Psikolog Anak alumni Universitar Indonesia (UI), Dr Savitri Yulia, dihubungi beberapa waktu lalu.

Tidak sampai di situ saja, Yulia juga menyarankan anak-anak melihat kamar ganti, loker dan membahas apa yang akan dilakukan pada kunjungan berikutnya. Jika waktu kunjungan berikutnya hal-hal yang harus dilakukan di dalam air menurut Yulia adalah, pegang anak dekat-dekat dan naik turunkan anak dengan lembut ke dalam air. Secara bertahap dan perlahan, hingga kakinya basah. Perkenalkan anak di kolam dangkal terlebih dulu agar anak bisa duduk, merangkak atau sekedar berjalan maju mundur hingga bahunya basah.

Nantinya sesampai di kolam sedalam satu meter atau lebih, usahakan agar wajah orang tua dan wajah anak sama tinggi. "Pegangi tubuhnya di ketiaknya. Perlahan basahi kepalanya dan wajahnya. Lalu alihkan ke bawah dada dan pinggulnya, posisi anak tetap telungkup. Ini akan mampu membantu menenangkan anak," katanya.

Jika terasa anak sudah mulai tenang, usahakan agar tangan dan kakinya bisa bergerak di dalam air dengan menendang kaki dan mengayuhkan lengan. Lihat terus, apakah anak menikmatinya. Kalau bisa teruskan dengan memberinya semangat untuk menghembuskan air perlahan-lahan ketika menenggelamkan wajahnya dalam air. Kalau perlu dan memungkinkan, pakailah ban pelampung berbentuk lingkaran atau gelang lengan untuk keamanan. Kadangkala membawa mainan seperti bola atau perahu-perahuan akan membantu anak lebih tenang.

"Tenangkan anak jika mereka merasa panik, atau segera keluar dari kolam jika anak mulai gelisah dan berteriak. Tenangkan mereka dan cobalah kembali proses mengenalkan kolam pada anak," kata psikolog berjilbab tersebut.

Terapi lumba-lumba

Bila si kecil penderita autis sudah hobi berenang, mungkin Anda bisa mengajaknya untuk melakukan terapi lumba-lumba. Sebuah terapi yang disinyalir sangat bermanfaat untuk si autis. Selama berabad-abad, dolphin dikenal sebagai mahluk yang cerdas dan baik hati. Cerita mengenai kepahlawanan mereka menolong perenang-perenang yang kecapaian sudah ada sejak zaman dahulu.

Para dokter saat ini mencoba memakai dolphin untuk terapi bagi anak dengan kebutuhan khusus. Anak-anak ini suka berada dalam air yang hangat, menyentuh tubuh dolphin dan mendengar suara-suara yang dikeluarkan oleh dolphin-dolphin tersebut. Dalam 2 dekade terakhir ini beberapa terapis dan psikolog berpendapat bahwa berenang dengan dolphin mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa getaran dolphin dapat menyembuhkan sel manusia.

Para dokter di Dolphin-Human Therapy Center percaya bahwa mahluk yang sangat cerdas ini dapat membantu anak-anak dengan berbagai gangguan saraf, bahkan anak dengan sindroma down dan autisme. Getaran sonar dolphin yang unik dapat mengindentifikasi gangguan saraf pada manusia, lalu menenangkannya sehingga lebih mudah bisa menerima pelajaran dan penyembuhan. Namun banyak pula para ilmuwan yang berpendapat bahwa anak-anak hanya menyukai bersentuhan dengan dolphin, dan berenang dengan dolphin hanya merupakan suatu rekreasi saja.

Sebuah penelitian dilakukan di Dolphin-Human Therapy Center di Key Largo, Florida. David Cole, seorang ilmuwan dalam bidang neurology menciptakan alat khusus untuk mengukur effek dari dolphin pada otak manusia. Cole mendapatkan bahwa ada suatu perubahan bila manusia berinteraksi dengan dolphin. Setelah berinteraksi dengan dolphin didapatkan bahwa anak-anak tersebut menjadi lebih tenang. Banyak peneliti berpendapat bahwa relaksasi inilah yang merupakan penyebab keberhasilan terapi lumba-lumba. Menurut beberapa peneliti, relaksasi merangsang sistem kekebalan tubuh.