Selasa, 23 Agustus 2016

COOKING TIME



Cooking time adalah suatu kegiatan memasak yang dilakukan secara berkelompok dalam sebuah tempat untuk mengolah dan memasak dengan cara lebih terkonsep dengan benar. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak bersama dengan teman-teman mereka di dalam kelas, dalam suasana yang menyenangkan, diberi kesempatan untuk menyiapkan sendiri makanan sehat. Makanan sehat yang dimaksud terdiri dari sayur dan buah-buahan.



Kegiatan cooking time merupakan wahana yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan pengalaman belajar anak secara langsung. Pada saaat yang sama, aktivitas ini mampu membangun kreativitas anak, mengenalkan bahan makanan, mengolah makanan, perpaduan warna, bahkan melatih motorik halus anak, melalui gerakan memotong, meremas, membentuk dan mencetak.


Sesuai dengan keragaman siswa, program cooking time ini terbagi menjadi beberapa kelompok. Program cooking time ini dibimbing oleh masing-masing terapis dan guru dengan cara yang tepat dan aman. Makanan yang dibuat oleh anak-anak dimakan bersama dan dapat dibawa pulang untuk diperlihatkan kepada masing-masing orangtua mereka.


Tujuan program cooking time ini adalah agar anak-anak gemar mengkonsumsi makanan sehat, mengembangkan self esteem dan self development sang anak. Secara khusus tujuan dari kegiatan cooking time adalah :

  1. Mengembangkan ekspresi melalui berbagai media dengan gerakan
  2. Melatih otot – otot tangan/jari, koordinasi otot dan mata
  3. Melatih kecakapan mengkombinasi warna
  4. Menunjuk perasaan terhadap gerakan tangan
  5. Mengembangkan motorik halus anak


Apa saja manfaat cooking time bagi anak?
  1. Meningkatkan kemampuan berhitung atau matematika. Memasak adalah cara merampuh untuk belajar matematika. Saat memasak tanpa terasa ia harus mengukur takaran makanan dari resep yang ada, misalnya tiga butir telur, 1/2 sendok makan mentega, dan lain-lain.
  2. Belajar sains. Memasak adalah bagian dari percobaan sains. Terlalu banyak garam atau baking soda dan terlalu sedikit tepung dapat menyebabkan adonan menjadi gagal. Hal ini sama saja dengan belajar sains.
  3. Percaya diri. Dapat menghasilkan suatu karya termasuk masakan dapat meningkatkan percaya diri anak. Agar lebih maksimal, beri label pada hasil masakannya dengan menggunakan nama Si Kecil, misalnya Gibran’s noodle atau Disha’s cookie.
  4. Life skill. Memasak sama dengan belajar menyetir atau belajar membaca. Saat dewasa nanti, ia akan bertanggung jawab melakukan hal-hal tersebut. Dengan belajar masak sejak kecil, ia akan terlatih memberi makan orang lain yakni keluarganya kelak.
  5. It’s fun! Yes Mamas, belajar memasak adalah kegiatan menyenangkan dan super seru. Belajar memasak dapat menjadi momen tak terlupakan baginya. Apalagi jika ia memasak dengan Anda, kenangan indah itu akan terus ia bawa hingga dewasa nanti. Yuk Mamas, masukkan agenda memasak bersama anak weekend ini.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kereen.....anak-anak kreatif